Kolose 3:5-17

… kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

(Kolose 3:12)

Dahulu perlakuan pada seseorang ditentukan berdasarkan warna kulit. Mereka yang berkulit putih diperlakukan lebih terhormat dibanding mereka yang berkulit hitam. Kedudukan penting dalam masyarakat hanya dikhususkan bagi kaum kulit putih. Kaum kulit hitam menempati strata terendah dalam masyarakat. Ini tidak hanya terjadi di negara-negara di Amerika dan Eropa, tetapi juga di Indonesia. Selama hampir 350 tahun bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda yang tergolong kaum kulit putih. Bangsa Indonesia dianggap golongan rendah karena memiliki warna kulit yang berbeda dengan mereka.

Dalam suratnya Paulus menegaskan bahwa yang terutama dalam hidup adalah perbuatan baik. Sebab, itulah yang akan menjadi tolok ukur kehidupan, yaitu kasih, pengampunan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran. Orang tidak lagi dinilai berdasarkan warna kulit, asal-usul, dan strata sosial, tetapi dinilai dari perbuatan baik yang dilakukannya. Sebab, semua orang telah diikat oleh satu kasih yang mempersatukan, yaitu kasih Kristus.

Teens, sayangnya, saat ini di Indonesia banyak orang menganggap kulit putih dan terang identik dengan cantik. Jika cantik hanya dilihat dari warna kulit, maka mereka yang memiliki warna kulit gelap akan dianggap jelek. Padahal, setiap orang tidak bisa memilih ingin berwarna kulit seperti apa. Jika ada orang yang merendahkan orang lain hanya karena warna kulit, maka itu juga berarti ia merendahkan kemahakuasaan Allah. Jadi, sesungguhnya, cantik adalah soal kualitas diri. Entah kamu berkulit putih atau hitam, jika kamu memiliki hati yang lemah lembut dan sabar serta menghargai sesama, maka kamu cantik. Begitu pun sebaliknya. Jadi, tak perlu mengubah warna kulitmu agar terlihat putih. Ubahlah hatimu, maka kecantikanmu pun akan terpancar. Sebab, cantik itu berasal dari hati.