“Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini …. Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.”
(Mat. 10:42)

Seorang pendeta yang masih muda tiba-tiba ingin memberi uang kepada seorang penatua yang sudah lansia di gerejanya. Namun, ia merasa sungkan karena uang di kantongnya hanya lima puluh ribu rupiah saja. Namun demikian, dorongan itu sangat kuat. Ia merasa tidak enak hati memberi dengan jumlah yang sangat kecil, tetapi ia memutuskan untuk melakukannya juga. Yang mengejutkan, ada pesan masuk di ponselnya, “Ibu, saya tidak tahu lagi bagaimana bersyukur kepada Tuhan. Hari ini bensin saya habis dan saya sudah memutuskan tidak datang persiapan ibadah nanti malam, tetapi Tuhan mengirim uang lima puluh ribu ini, jadi saya bisa mengisi bensin!”

Sobat Lansia, kadang pikiran kita menghalangi kita untuk memberi. Kerap kali, karena sungkan, kita lebih memilih tidak memberi saja. Ternyata, motivasi memberi jauh lebih penting daripada jumlah besar atau kecilnya pemberian itu. Di mata Tuhan, bahkan secangkir air sejuk saja diperhitungkan sebagai pemberian yang berharga. Mengapa hanya secangkir air sejuk saja bisa berharga? Ya! Berharga karena diberi tanpa mengharapkan balasan dan hanya untuk memuliakan Tuhan. Jadi, ingatlah, tidak ada pemberian yang terlalu kecil selama motivasi kita benar.

DOA:
Tuhan, di hadapan-Mu tidak ada pemberian yang terlalu kecil. Semua yang diberikan dalam ketulusan dan motivasi yang benar, berharga di hadapan-Mu. Mampukan kami melakukannya. Amin.