Kisah Para Rasul 26:24-29

Percayakah engkau, raja Agripa, kepada para nabi?”

(Kis. 26:27)

 

 

Dalam misi penginjilan, banyak pendekatan yang orang sering lakukan. Ada cara diskusi, debat, dan saling menyerang. Ada cara menakut-nakuti orang dengan hukuman dan neraka. Ada cara mengiming-imingi dengan hadiah dan bantuan materi. Ada juga cara persuasif, yakni meyakinkan dan mengajak orang dengan ramah dan lembut. Cara terakhir inilah yang dilakukan Paulus pada Raja Agripa.

 

Ketika Raja Agripa memberi kesempatan untuk membela imannya, Paulus memanfaatkan momen itu sebaik-baiknya. Ia menceritakan bahwa dahulu ia bertindak keras menganiaya pengikut Kristus, tetapi berubah setelah berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Kala itu mata jasmaninya menjadi buta, tetapi mata rohaninya menjadi celik untuk melihat kebenaran di dalam Kristus. Semua itu diungkap Paulus untuk meyakinkan Raja Agripa akan sosok Yesus, sebelum akhirnya mengajak raja untuk percaya kepada-Nya. Ketulusan hati Paulus, keberaniannya bersaksi, dan kebenaran di dalam kesaksian itu telah menggugah hati Raja Agripa sehingga ia pun percaya kepada Allah dan nabi-Nya. Hanya saja, ia belum siap menyatakan imannya secara terbuka. Untuk itu, Paulus mendoakan supaya raja dan pengikutnya kelak terbuka menerima Yesus Kristus.

 

Youth, hidup beriman kita mestinya beriringan dengan semangat Rasul Paulus. Tunjukkanlah perubahan-perubahan hidup positif sebagai kesaksian yang nyata. Pusatkanlah kesaksian kita pada kasih dan karya keselamatan di dalam Kristus. Juga, nyatakanlah seluruh kesaksian itu dengan penuh kesungguhan dan ketulusan. Akhirnya, ajaklah dan doakanlah orang-orang di sekitar kita untuk percaya kepada Allah dan menyembah Yesus sebagai Juruselamatnya.

 

1. Bagaimana respons dan sikap Raja Agripa setelah mendengar kesaksian Paulus?

2. Siapa orang terakhir yang Anda ajak ke gereja dan berdiskusi tentang Yesus?

 

 

Pokok Doa:

Keberanian mengajak orang beribadah ke gereja.