Yohanes 8:39-47

“Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku ….”

(Yoh. 8:42)

Para artis biasanya memiliki fans berat. Para fans berat ini umumnya tahu banyak seputar artis idola mereka. Mereka tahu tentang nama asli, nama panggilan, tempat tinggal, hobi, tanggal lahir, sampai nama pacar dan mantan-mantan sang artis. Sayangnya, meski mereka tahu banyak, mereka tidak memiliki relasi personal dengan sang artis. Bahkan, mereka tidak pernah bertemu, apalagi berteman dekat. Lalu, apa gunanya menjadi fans berat itu?

Teks Alkitab hari ini memuat diskusi Yesus dengan pemuka agama Yahudi. Para pemuka agama itu mengaku mereka adalah keturunan Abraham. Abraham adalah idola mereka. Namun, Yesus mengkritik pengakuan itu sebab perilaku mereka bertolak belakang dengan sifat Abraham. Abraham sangat percaya kepada Allah, sedangkan pemuka agama itu justru tidak bisa percaya dan tidak menyadari kehadiran Allah melalui diri Yesus. Pemuka agama juga mengakui bahwa Allah adalah Bapa mereka. Namun, Yesus menepis itu. Faktanya, mereka tidak punya relasi personal dengan Allah. Jika Allah adalah Bapa mereka, maka mestinya mereka mengasihi Yesus, sebab Yesus datang dari Allah. Namun, yang terjadi adalah pemuka agama itu justru mengikuti sifat Iblis dengan terus mencobai, berdusta, dan menargetkan kematian Yesus.

Youth, siapakah bapa kita? Allah atau Iblis? Jika hidup kita masih dikuasai keraguan, dusta, rencana jahat, dan egoisme, maka Iblislah bapa kita. Namun, jika Allah adalah Bapa kita, kita harus selalu mengasihi Yesus, percaya kepada-Nya, dan mengikuti ajaran serta jejak hidup-Nya. Sebagai murid Yesus, Allah ialah Bapa kita. Mari warnai hidup kita dengan sifat dan ajaran Yesus.

1. Mengapa Tuhan Yesus mengkritik keras para pemuka agama?

2. Sifat apa saja yang ada pada Anda sebagai bukti Anda adalah anak Allah?

Pokok Doa:

Agar kita dapat menunjukkan iman dalam sikap hidup sehari-hari.