3
Dec

Betulkah Aib?

Lukas 1:5-25

“Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”
(Lukas 1:25)

 

 

 

Teens , di sekitar kita banyak kondisi sesama yang sering kali dianggap sebagai aib oleh masyarakat (“aib” KBBI: “malu” “noda”, “cela”, “salah, keliru”). Misalnya, orang yang pernah menjalani hukuman penjara, orang yang memiliki kekurangan fisik, atau mengidap penyakit tertentu seperti HIV/AIDS. Stigma bahwa mereka adalah aib sering kali dapat menjadi tekanan sosial bagi mereka karena merasa bahwa dirinya tidak diterima oleh lingkungannya.

 

Salah satu tekanan sosial dalam masyarakat Yahudi yang juga dianggap sebagai aib adalah jika seorang istri tidak mampu memberikan keturunan. Hal ini dialami oleh Elisabet, istri Imam Zakharia. Ia sudah berusia senja, tetapi tidak memiliki anak. Tekanan akan lebih berat jika suaminya meninggal terlebih dahulu. Namun, Allah menaruh belas kasihan dan menganugerahkan kepada mereka seorang anak laki-laki yang dinamai Yohanes. Perhatikan apa yang dikatakan Elisabet setelah ia punya anak: “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang” (ay. 25). Hal ini membuktikan bahwa Kerajaan Allah hadir untuk menegakkan kebenaran dan keadilan, termasuk mengangkat aib seseorang.

 

Teens, tidak hanya pada zaman dahulu, bahkan pada masa kini pun kelemahan atau kekurangan tertentu masih dianggap sebagai aib, noda, dan kesalahan. Tidak jarang mereka ini menjadi sasaran perundungan. Sungguh menyedihkan,bukan? Banyak kisah dalam Injil berupaya untuk membebaskan orang-orang yang cacat, kerasukan setan, pemungut cukai, dan orang berdosa dari beban aib dan kutuk. Bukannya menjauhi atau menganggap rendah kelemahan mereka, kita justru dipanggil untuk memberitakan Injil yang membebaskan mereka dari beban aib yang selama ini menekan.

Multiple Ajax Calendar

December 2023
S M T W T F S
« Nov   Jan »
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama