Matius 5:27-36

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah di dalam hatinya.”

(Mat. 5:28)

Rasanya tidak salah bila kita katakan bahwa sebuah niatan tanpa perbuatan adalah sebuah kesia-siaan. Misalnya, niat untuk datang ke kampus atau tempat kerja tanpa terlambat akan sia-sia jika tidak diikuti dengan bangun lebih pagi atau berangkat lebih awal. Niat untuk menyelesaikan tugas tidak akan memberi nilai, tanpa ada makalah yang  diserahkan ke dosen. Tampaknya, segala sesuatu baru ada artinya bila dikerjakan.

Namun, menarik sekali karena teks Alkitab kita pada hari ini memberikan sebuah sudut pandang yang berbeda, yakni niat tanpa tindakan pun sudah memberikan dampak! Apa maksudnya? Pertama, ayat ini mau mengingatkan kita bahwa “dosa” bukan lahir dari perbuatan. Justru, natur “dosa” di dalam diri kitalah yang menyebabkan kita melakukan  tindakan tidak terpuji itu. Kedua, ayat ini mengingatkan bahwa sebuah niatan yang buruk akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang buruk juga. Contoh nyatanya, lihat saja bagaimana orang-orang Farisi merancang sedemikian rupa untuk menyingkirkan Yesus. Bukankah mereka sudah berdosa bahkan pada saat mereka merancangkan penyingkiran Yesus itu?

Youth, mengendalikan niat memang lebih sulit daripada mengendalikan perbuatan kita. Niat kadang muncul secara tiba-tiba dari alam bawah sadar kita, tanpa kita kehendaki. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa dan perenungan agar kita dapat selalu menjauhkan diri dari pikiran-pikiran yang tercela!


1. Mengapa Yesus bersikap sangat ekstrem dalam ayat 22-30?
2. Bagaimana cara kita mengurangi munculnya niat buruk dalam benak kita?

Pokok Doa : Hati nurani yang selalu dimurnikan.