28
Oct

APAKAH SANDARAN HIDUPMU?

Mazmur 146

Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan.
(Mzm. 146:3) 

Pada tahun 2019 Indonesia melaksanakan pesta demokrasi, yakni pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan kepala daerah (pilkada). Beberapa bulan setelah pilpres dan pilkada berakhir, tulisan-tulisan yang beredar di medsos masih saja diwarnai rasa tidak percaya kepada beberapa orang yang dipercaya memegang jabatan di dalam pemerintahan. Sikap itu wajar jika didasakan pada rekam jejak orangorang yang menjadi para pejabat tersebut. Namun, perlu dicermati juga, jangan-jangan sikap itu merupakan cerminan hati yang terlalu mengandalkan logika dan diri manusia, tetapi mengabaikan atau lupa bahwa Tuhan memimpin dan menyertai perjalanan bangsa Indonesia.

Mazmur 146 oleh LAI diberi judul “Hanya Allah satu-satunya penolong”. Mazmur ini mengigatkan kita bahwa Allahlah yang seharusnya menjadi sandaran hidup kita. Dalam ayat 3 dan 4, pemazmur pun mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk yang terbatas dan tidak dapat memberikan keselamatan sehingga tidak tepat bila kita menjadikan manusia sebagai sandaran hidup kita. Hanya Allah yang tetap setia untuk selama-lamanyalah yang patut kita jadikan sandaran dan harapan kita (ay. 6).

Youth, pada hari Sumpah Pemuda ini, marilah kita berefleksi atas perjalanan bangsa Indonesia yang telah merdeka selama 76 tahun ini. Bangsa ini telah melewati beragam pasang surut tantangan mulai sejak berdirinya. Namun, sampai saat ini kita masih melihat bahwa Tuhan menyertai perjalanan bangsa ini. Tidak mungkin manusia menyatukan bangsa yang penuh keragaman ini tanpa karya Tuhan di dalamnya.

1. Mengapa pemazmur menaruh segenap harapannya hanya kepada Tuhan?
2. Sebagai pemuda Kristen, apa yang dapat kita kontribusikan bagi bangsa ini?

Pokok Doa : Kesatuan bangsa dan negara.

Multiple Ajax Calendar

October 2021
S M T W T F S
« Sep   Nov »
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
24252627282930
31  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama