Roma 15:7-13

Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah.
(Rm. 15:7) 

Salah satu godaan terbesar dari umat beragama adalah perasaan superioritas terhadap umat agama lain; merasa diri  suci dan dipilih oleh Tuhan sedangkan orang-orang lain dianggap berdosa dan tinggal menunggu waktu untuk dihakimi oleh Tuhan. Mentalitas seperti itu bukanlah hal yang baru. Yesus berkonflik dengan orang-orang Farisi persis karena masalah yang satu ini. Dengan perasaan bahwa diri mereka adalah orang-orang yang paling benar, mereka pun  memandang rendah, bahkan mengucilkan kelompok masyarakat tertentu.

Mulai dari pasal 14, Paulus mengingatkan jemaat di Roma agar jangan terjebak dalam perasaan menghakimi satu dengan lainnya. Hal itu dipertegas pada Roma 15:7 yang mengingatkan agar kita mau menerima orang lain, sama seperti Kristus telah menerima kita. Kristus telah mencontohkan dirinya sebagai orang yang mau menerima orang-orang terpinggirkan, orang-orang miskin, mereka yang berpenyakit kusta, pemungut cukai, bahkan dari kalangan kaum Samaria. Bila Yesus sendiri mau menerima orang-orang yang dianggap berdosa oleh masyarakat, lantas apa hak kita untuk menolak mereka?

Youth, bisa jadi kita memiliki konsep yang terpatri kuat tentang kelompok orang yang dianggap berdosa. Padahal, seharusnya, tugas orang Kristen –sebagaimana yang dicontohkan Kristus- adalah untuk menjadi sahabat bagi kaum yang terpinggirkan. Tentu, tidak berarti kita menyetujui segala sesuatu yang dilakukan oleh kelompok tersebut. Namun, marilah mulai membuka diri dan melihat mereka juga sebagai sesama kita, manusia dengan pergumulan hidupnya  masing-masing. 

1. Apa janji yang dimaksud dalam Roma 15:8?

2. Apa kelompok yang menurut Anda sangat berdosa? Apa yang Yesus akan lakukan kepada mereka?

Pokok Doa : Dimampukan untuk mengasihi sesama tanpa membeda-bedakan.