Matius 20:29-34

Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam.
(Mat. 20:31) 

Pernahkah Anda mencoba melakukan hal yang Anda anggap baik, tetapi akhirnya urung, tidak jadi terlaksana karena munculnya suara-suara berisi penolakan? Ini merupakan salah satu realita kehidupan di dunia: niat baik dan kebenaran tidak selalu mendapat respons baik dan menang. Idealisme sering dianggap sebagai kenaifan kaum muda. Terlepas dari respons yang didapat dan hasil akhirnya, sejauh mana kita mau berusaha dan berjuang (perseverance) untuk  mempertahankan nilai yang baik dan benar?

Hari ini, kita merenungkan kisah dua orang buta yang memiliki iman luar biasa. Mereka menghadapi penghambatan dari masyarakat sekitar mereka. Ketika mereka memohon pertolongan kepada Yesus, masyarakat justru menegur mereka agar diam (ay. 31). Masyarakat bukan saja tidak suka dengan keributan yang mereka buat, masyarakat juga tidak menolong mereka. Walau demikian, kedua orang buta itu tidak menyerah. Mereka justru semakin keras berseru kepada Yesus hingga akhirnya Yesus berhenti, memanggil dan menyembuhkan mereka.

Youth, perseverance will pay. Keteguhan dan upaya yang tidak putus asa dalam mengupayakan sebuah kebenaran pastilah membawa berkah pada waktunya. Tuhan kita bukanlah Tuhan yang tutup mata terhadap kebenaran. Oleh karena itu, jangan sampai idealisme dan semangat kita akan hal-hal yang baik menjadi pudar akibat keputusasaan kita karena hambatan dan penolakan dari orang-orang di sekitar kita. 

1. Mengapa orang banyak menyuruh dua orang buta itu agar diam?
2. Bagaimana kita membedakan hal yang prinsipiel dan yang tidak prinsipiel?

Pokok Doa : Keteguhan hati dalam menjunjung nilai kristiani.