MENDENGARKAN DAN MENGHIDUPI FIRMAN
Lukas 16:19-31
“Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.”
(Luk. 16:29)
Daya tahan umat mengingat khotbah di hari Minggu barangkali dapat digambarkan seperti berikut. Pada hari Minggu, banyak umat masih mengingat khotbah yang disampaikan pendeta. Pada hari Senin, umat masih mengingat 1 alenia dari khotbah pendeta. Demikian seterusnya hingga hari Sabtu. Tetapi, pada hari Sabtu, umat sudah lupa akan khotbah itu. Makna dari ilustrasi ini, ialah terkadang kita tidak sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan yang kita dengar, sehingga kita mudah melupakannya.
Demikian yang terjadi pada orang kaya dalam kisah ini. Di dalam hidupnya, orang kaya itu telah mendengar kesaksian Musa dan para nabi. Akan tetapi, orang kaya itu tidak mendengarkan. Hal itu terlihat dari tindakannya, yang ia tunjukkan juga dalam percakapannya dengan Bapa Abraham. Orang kaya itu berkata bahwa jika ada orang yang bangkit dari kematian, tentulah ada kepercayaan dan pertobatan. Orang kaya dalam kisah ini dan keluarganya telah mendengar firman Tuhan, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh mendengarkan.Itu sebabnya, Abraham berkata kepadanya meskipun ada yang bangkit dari antara orang mati, keluarga orang kaya itu tidak akan percaya.
Firman Tuhan ini mengingatkan kita untuk memeriksa diri. Apakah kita telah sungguh-sungguh mendengarkan firman, atau sekadar mendengar saja? Dengarkanlah firman Tuhan dengan kesungguhan hati, dan hidupilah!
DOA :
Mampukanlah kami untuk sungguh-sungguh mendengarkan dan menghidupi firman-Mu ya, Allah. Amin.
Mzm. 39; Ayb. 32:1-22; Luk. 16:19-31
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama