WARISAN IMAN
… yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
(2Tim. 1:5)
Pada waktu saya masih kecil, nenek saya sering mendongeng. Saya suka sekali mendengar cerita-cerita nenek saya. Ternyata, dongeng-dongeng itu memengaruhi hidup saya. Begitu pula dengan didikan ibu saya. Ia selalu menanamkan disiplin dan ketertiban dalam belajar, berdoa, dan membaca Alkitab. Setelah dewasa, dan sekarang setelah saya sendiri menjadi seorang nenek, saya semakin yakin akan pentingnya pengaruh keberadaan lansia dalam keluarga.
Timotius, seorang muda yang dipercaya oleh Rasul Paulus untuk menjadi pemimpin di sebuah jemaat, adalah seseorang yang mendapat warisan besar dari nenek dan ibunya, yaitu warisan iman. Nenek dan ibunya berpengaruh sangat besar dalam pertumbuhan iman Timotius. Timotius tumbuh menjadi pemimpin jemaat yang memiliki wibawa dalam menanamkan ajaran Tuhan karena imannya yang berakar kuat dan dalam. Pertanyaan untuk kita semua adalah, sudahkah kita, sebagai ayah, ibu, kakek, dan nenek, memberikan warisan iman kepada anak-anak dan cucucucu kita? Memberi warisan bukan hanya dengan cara membelikan Alkitab dan menceritakannya, namun juga dengan memberikan teladan hidup yang nyata. Kiranya kehidupan iman kita menjadi contoh bagi orang-orang di sekitar kita.
DOA :
Tuhan, ajar kami untuk memberikan teladan melalui kata-kata dan sikap hidup beriman kami, sehingga anak dan cucu kami dapat mewarisi iman kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama