MENGASIHI DENGAN PERKATAAN DAN PERBUATAN
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
(1Yoh. 3:18)
Pada Perang Dunia I, seorang tentara Prancis yang masih muda terkena tembakan pada kakinya. Tentara muda yang ganteng ini dibawa ke rumah sakit dan kakinya diamputasi. Dokter yang melakukan operasi merasa tidak tega dan ia menunggu sampai tentara muda ini siuman. Setelah siuman, dokter mengatakan kepadanya bahwa kakinya terpaksa diamputasi karena membahayakan jiwanya. Tetapi, jawaban anak muda ini sungguh mengagumkan. “Dokter, aku tidak kehilangan kakiku, karena aku memberikannya untuk Prancis.” Anak muda ini mengasihi negaranya, dan kehilangan salah satu kakinya adalah sebuah pengabdian.
Apakah kita benar-benar mengasihi Tuhan yang telah terlebih dahulu mengasihi kita? Kasih itu memberi. Kasih memberi apa yang dapat kita berikan, bukan karena kita mempunyai lebih, tapi karena pemberian kita berarti bagi orang yang kita kasihi. Petrus tidak memiliki emas dan perak, tapi ia memberi apa yang ia miliki, yaitu kesembuhan bagi si lumpuh. Ketika kita tidak lagi memiliki harta, dan mungkin bahkan kekuatan, kasih Tuhan tidak pernah habis untuk dibagikan. Doa dan perhatian kita kepada sesama adalah tindakan nyata kita bagi mereka.
DOA :
Tuhan, ajar kami memiliki kerelaan untuk memberi melalui tindakan nyata dan bukan hanya kata-kata belaka. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama