HIKMAT DALAM TEGURAN
Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya.
(Amsal 29:15)
“To, Kakak beri tahu Mama, lho! Kamu sudah ditegur beberapa kali tetap saja membandel,” kata Kiki kepada Tito. “Ah, Kakak sih enak, tidak pernah ditegur! Sekarang, Kakak ikut memarahi aku,” jawab Tito ketus kepada Kiki. “Tito, kita kan kakak beradik, siapa lagi yang akan memberitahu kesalahan kita kalau bukan keluarga terdekat? Ayolah, kamu minta maaf kepada Mama. Dengarlah perkataan Mama, karena itu untuk kebaikanmu juga kok, To,” kata Kiki.
Adik-adik, mari kita membaca Amsal 29:15! Teguran memang tidak enak kita dengar, tetapi teguran itu seperti obat. Sebagian kita mungkin tidak suka minum obat. Namun, obat menyembuhkan kita. Sama dengan teguran. Teguran mengingatkan kita tentang kekeliruan yang harus diperbaiki.
Adik-adik, yuk kita belajar berterima kasih untuk setiap teguran yang kita terima dari orang-orang di sekitar kita!
Doa :
Bapa di Surga, ajar aku untuk selalu bersedia menerima teguran, agar hidupku teratur dan terarah hanya kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama