
TEMAN DALAM DUKA
“Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” (Matius 26:38)
Tito menangis karena bangunan balok yang telah ia bangun dengan susah payah hancur begitu saja. Ia sangat kesal. Ia menangis keras sekali. “Tito, mengapa kamu menangis? Bukankah tidak ada orang yang mengganggu kamu?” tanya Mama. Mendengar perkataan Mama, tangis Tito makin menjadi. “Tito kok cengeng, sih!” ujar Kiki. Tangis Tito makin menjadi. “Tito, sini Papa peluk,” ujar Papa sambil menarik tangan Tito. Tangis Tito pun mereda dalam pelukan Papa.
Adik-adik, ketika kematian-Nya makin dekat, Tuhan Yesus merasa sedih dan takut. Ia meminta para murid untuk menemani-Nya ketika Ia hendak berdoa. Ia pun tak segan menceritakan kesedihan dan ketakutan-Nya kepada murid-murid-Nya. Mari kita baca Matius 26:36-39!
Adik-adik, apa yang kalian lakukan ketika sedang sedih? Jangan merasa sendiri. Ingatlah, di sekitar kita ada orangtua, kakak, adik, dan teman-teman yang dapat menemani kita. Ceritakanlah kepada mereka apa yang menjadi kesedihan kita.
Doa: Bapa di Surga, terima kasih untuk orang-orang di sekitarku yang
dapat menjadi teman ketika aku bersedih.
Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama