Galatia 6:7-10

barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

(Gal. 6:8)

 

 

Hidup beriman yang sehat ditandai dengan keselarasan antara ortodoksi, ortopraksis, dan ortovita. Ortodoksi adalah ajaran yang benar. Ortopraksis adalah tindakan yang benar. Ortovita adalah hidup yang benar. Dalam praktik banyak orang yang hanya sibuk dengan ortodoksi, tetapi kurang memperhatikan ortopraksis dan ortovita. Tidak hanya itu, kita juga menyaksikan situasi ketika tindakan dan kehidupan seseorang justru bertentangan dengan keyakinan imannya. Orang hanya sibuk dengan berbagai kegiatan keagamaan dan tampak saleh, tetapi tidak menghayati nilai-nilai keyakinannya dalam hidup keseharian.

 

Rasul Paulus memperingatkan jemaat di Galatia agar memperhatikan dengan saksama gaya hidup mereka. Mereka memang telah menjadi milik Kristus. Namun, jika mereka masih saja “menabur dalam daging”, mereka akan menuai kebinasaan. Dalam hal ini, pengertian ungkapan “menabur dalam daging” sama dengan “hidup menurut keinginan daging” (Gal. 5:16-21). Menurut Rasul Paulus, jemaat seharusnya menjalani gaya hidup yang konsisten dengan keyakinan imannya. Karena itu, ia mengajak mereka untuk “menabur dalam Roh”. “Menabur dalam Roh” berarti “hidup menurut keinginan Roh [Kudus]” dan dalam semangat untuk senantiasa berbuat baik.

 

Youth, hidup beriman bukan hanya tentang pemahaman ajaran yang benar, tetapi juga tentang praktik gaya hidup yang benar. Karena itu, jalanilah hidup seturut pimpinan Roh Kudus dan firman Tuhan. Berusahalah untuk tidak jemu-jemu berbuat baik kepada semua orang.

 

1. Apa peringatan yang disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia?

2. Perbuatan baik apa yang hendak Anda lakukan hari ini? 

 

 

Pokok Doa:

Agar tidak jemu-jemu berbuat baik kepada semua orang.