25
Jun

RUMAH ABADI

Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.

(Ibr. 13:14)

 

 

Cecilia Ahern, seorang penulis novel Irlandia, mengatakan, “Rumah bukanlah suatu tempat, melainkan perasaan.” Rumah bukanlah sekadar bangunan fisik dan dekorasi interior. Kita bisa membuat rumah kita sebagus mungkin, menghiasnya dengan bunga-bunga dan hiasan-hiasan antik, tetapi tetap saja hal itu tidak menjamin kita betah dan damai di rumah tersebut.

 

Sobat Lansia, sebagian kita mungkin masih tinggal di rumah kita sendiri, sebagian lain bisa jadi di rumah anak dan menantu, dan sebagian lagi bisa jadi tinggal di panti wreda. Di mana pun kita tinggal saat ini, biarlah itu tidak menghilangkan kedamaian hati kita. Kita tetap bisa merasa seperti berada di rumah sekalipun rumah fisik yang kita tinggali saat ini bukanlah rumah kita sendiri. Karena, memang seperti yang dikatakan Cecilia Ahern, rumah adalah suatu perasaan. Bila hati kita merasa tenang dan damai, di situlah rumah kita. Penulis surat Ibrani pun mengingatkan jemaat bahwa di dunia ini semuanya hanyalah bersifat sementara. Tidak ada satu pun yang tinggal tetap, termasuk rumah secara fisik, tentunya. Karena itulah, kita tidak memusatkan hati pada apa yang sifatnya tidak tetap ini. Kita mempunyai pengharapan yang melampaui saat ini, yaitu rumah abadi kita bersama dengan Tuhan. 

 

 

DOA:

Tuhan, kiranya Engkau menerima kami dalam rumah-Mu di Surga kelak. Amin.

Multiple Ajax Calendar

June 2022
S M T W T F S
« May   Jul »
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  

Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:

Rp. 70.000,-/tahun

Rp. 8.000,-/eksemplar


Pembayaran melalui:

Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua

A/C No. 165 0000 558743

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama

Marketing


BCA Bidakara

A/C No. 450 558 9999

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama


Persembahan Kasih melalui:

BCA Bidakara

A/C No. 450 305 2990

a.n. Yayasan Komunikasi Bersama