… dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

(Flp. 2:4)

Novel Anna Karenina karya Leo Tolstoy mengungkapkan rumitnya pernikahan. Salah satu tokoh ceritanya adalah Levin, seorang pemuda. Setelah beberapa bulan menikah, Levin menyadari bahwa hanya tampaknya saja kehidupan berkeluarga itu adalah suatu hal yang mudah, kenyataannya tidaklah demikian. Ia harus membiasakan diri dengan keberadaan Kitty yang mulai menjadi nyonya di rumahnya dan mengatur serta mengubah seluruh tatanan rumah dan dirinya. Konflik pun terjadi.

Sobat Lansia, mungkin pernikahan kita saat ini sudah berlangsung lama. Namun, itu bukan berarti bahwa hidup pernikahan kita menjadi lebih mudah saat ini. Tetap saja ada tantangan dan ancaman dalam hidup pernikahan kita. Karena itu, kita perlu memperhatikan nasihat Paulus kepada jemaat Filipi agar setiap orang memperhatikan kepentingan orang lain dan bukan dirinya sendiri. Prinsip ini sangat penting bukan hanya dalam rangka hidup berjemaat, melainkan juga berkeluarga. Kita perlu menyadari bahwa pernikahan bukanlah alat untuk mencari kepuasan diri kita sendiri. Sebaliknya, kita perlu memperhatikan kepentingan pasangan kita juga, termasuk perasaan dan pemikirannya, bahkan ketika kita dan pasangan kita sudah sama-sama berusia lanjut.

DOA:

Tuhan, mampukanlah kami untuk tetap saling memperhatikan kepentingan pasangan kami. Amin.