Efesus 5:6-20

… karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran ….

(Ef. 5:9)

 

 

“Mona Lisa Smile” adalah sebuah film yang dirilis pada tahun 2003. Latar belakang kisahnya adalah sebuah sekolah khusus perempuan pada tahun 1950-an. Di sekolah tersebut ada seorang guru yang bernama Katherine Ann Watson. Ia bersikap kritis atas pandangan umum yang berlaku pada masa itu, yakni bahwa kaum perempuan “ditakdirkan” hanya untuk menjadi seorang istri yang baik. Karena itu, ia ingin mengajak generasi perempuan muda memiliki cara berpikir yang berbeda. Meskipun pada mulanya tidak mudah, sedikit demi sedikit ia dapat memikat para siswanya untuk berani berpikir mandiri. Ia pun mengajak mereka agar jangan hanya “ikut arus” di tengah-tengah desakan budaya yang didominasi kaum laki-laki.

 

Rasul Paulus pun mengajak umat di Efesus agar tidak “ikut arus” dunia. Ia menasihati mereka agar jangan mengambil bagian dalam “perbuatan-perbuatan kegelapan”, antara lain: percabulan, keserakahan, dan perkataan kotor (Ef. 5:3-4). Sebaliknya, ia mengajak mereka untuk “hidup sebagai anak-anak terang”, yakni hidup dengan menjunjung tinggi kebaikan, keadilan, dan kebenaran. Untuk itu, umat harus memperhatikan dengan saksama bagaimana mereka hidup dan berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan.

 

Youth, mengikut Yesus berarti memilih untuk “hidup dalam terang”. Kita menolak untuk mengikuti “arus kegelapan dunia” dan berusaha menyelaraskan diri dengan kehendak Tuhan. Karena itu, kita mesti menyikapi setiap situasi dengan arif: Kita menguji apakah hal itu berkenan kepada Tuhan atau tidak? Kita pun bertanya apakah hal tersebut baik, adil, dan benar?

 

1. Apa pengertian ”hidup sebagai anak-anak terang”?

2. “Perbuatan-perbuatan kegelapan” apa yang mesti Anda waspadai saat ini?

 

 

Pokok Doa:

Agar hidup dalam kebaikan, keadilan, dan kebenaran.