Mazmur 37:1-8

Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya ….

(Mazmur 37:7)

Siapa yang tidak marah bila menyaksikan lawan tanding kita berbuat curang? Siapa yang tidak marah bila menyaksikan sebuah pertandingan berlangsung tidak adil? Memang dalam masyarakat yang dipenuhi dengan persaingan, selalu ada orang yang tergoda untuk menghalalkan segala cara demi meraih kemenangan dan kesuksesan. Mereka tidak segan-segan melanggar aturan dan melakukan cara kotor.

Pemazmur menyadari bahwa dalam hidup ini ada orang yang meraih keberhasilan dengan berbuat curang dan melakukan tipu daya. Terhadap orang semacam ini, ia menasihatkan kita agar jangan marah, jangan iri hati, dan jangan panas hati. Menurut pemazmur, kemarahan “hanya membawa kepada kejahatan”. Hal ini tidak sulit dimengerti. Bukankah ketika kita dikuasai kemarahan, sering kali kita sulit menguasai diri dan bertindak tanpa pertimbangan akal sehat? Karena itu, pemazmur mengajak kita untuk berdiam diri di hadapan Tuhan dan menantikan Tuhan; untuk berserah kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan akan bertindak. Pemazmur yakin bahwa orang yang berbuat curang tidak akan bertahan lama. Mereka akan berakhir dengan kehancuran.

Teens, ketika kamu menyaksikan orang yang “menang karena curang”, jangan biarkan dirimu dikuasai kemarahan. Dalam kemarahan, kamu akan sangat mudah bertindak ceroboh, lalu hal itu hanya akan memperburuk keadaan. Ketika hatimu terasa sesak, menjauhlah dan temukanlah tempat yang tenang untuk berdiam diri di hadapan Tuhan. Berdoalah dalam keheningan dan nantikanlah Tuhan bertindak. Bukan berarti kamu tidak boleh melakukan sesuatu sama sekali. Sebaliknya, hanya dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih, kamu dapat menempuh langkah-langkah yang tepat dan efektif. Ingatlah nasihat pemazmur ini: jangan marah. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik.