Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!

(Flp. 4:4)

Seekor gagak membawa anak-anaknya terbang menyeberang ke suatu daratan. Selagi terbang, ia bertanya kepada mereka, “Siapa yang akan membawaku terbang nanti saat aku sudah tua dan tidak lagi mampu terbang jauh?” “Aku,” jawab anak pertama dan kedua. Namun, sang ayah tidak percaya. Anak ketiga kemudian menjawab, “Ayah harus mengurus diri sendiri saat tua karena saat itu aku akan punya keluargaku sendiri untuk kuurus.” Mendengar ini sang ayah pun berkata, “Kau mengatakan kebenaran.”

Sobat Lansia, tentu kita berharap bahwa di masa tua ini ada keluarga yang mengurus kita dengan penuh cinta. Namun, terkadang hal yang ideal itu tidak terjadi. Kenyataannya kita sendirian dan harus mengurus segala sesuatunya sendiri. Anak-anak sibuk dengan keluarganya atau tinggal jauh sehingga tidak bisa bersama kita. Bahkan, mungkin kita harus tinggal di panti wreda. Lalu, apakah kita akan kecewa dengan keluarga kita? Apakah kita akan bertingkah laku untuk sekadar mencari perhatian? Saat kita harus hidup sendirian saat tua, belajarlah untuk menerima kenyataan yang ada dengan penuh keberanian dan kerelaan. Berusaha semampu kita tetap mandiri, tetap mendoakan anakanak kita, dan tetap bersukacita senantiasa di dalam Tuhan.

DOA:

Tuhan, kami sadar bahwa anak-anak kami bukanlah milik kami sepenuhnya. Mampukan kami untuk tetap menjalani hidup dengan penuh sukacita. Amin.