Bilangan 24:1-14

“Untuk menyerapah musuhku aku memanggil engkau, tetapi sebaliknya sampai tiga kali engkau memberkati mereka.”

(Bil. 24:10)

 

 

Dalam bahasa Indonesia, kata “berkat” diserap dari kata bahasa Arab, barakah. Kata barakah itu sendiri serumpun dengan kata berakhah dalam bahasa Ibrani. Salah satu ucapan berkat yang sering digunakan dalam kebaktian Minggu adalah “ucapan berkat imam” (Bil. 6:22-27). Isinya tentang kebaikan Tuhan yang melindungi umat dan yang memberikan damai sejahtera kepada mereka. Jadi, “berkat” pertama-tama merupakan ucapan yang memohonkan dan menyatakan kebaikan Tuhan atas umat.

 

Dalam bacaan Alkitab hari ini dikisahkan tentang seorang yang bernama Bileam. Pada mulanya, ia diminta oleh Balak, raja Moab, untuk mengutuki bangsa Israel. Namun, yang terjadi pada akhirnya, Bileam justru memberkati mereka; tidak hanya sekali, tetapi sampai tiga kali! Kisah ini memperlihatkan kepada kita pandangan orang-orang pada masa itu tentang “kuasa ucapan”. Memberkati berarti mengucapkan perkataan yang mendatangkan kebaikan, kesejahteraan, dan kehidupan. Sebaliknya, mengutuki berarti mengucapkan perkataan yang mendatangkan keburukan, malapetaka, dan kematian.

 

Youth, perkataan yang kita ucapkan dapat menjadi berkat ataupun kutuk. Perkataan tersebut dapat menyembuhkan dan menguatkan, tetapi juga dapat melukai dan menghancurkan. Itulah sebabnya kita mesti berhati-hati dengan ucapan kita. Hindarilah kata-kata kasar. Jauhilah gosip, dusta, dan fitnah. Gunakanlah kata-kata yang membangun dan menguatkan. Mohonlah agar Roh Allah memenuhi hidup kita. Ialah yang memampukan kita untuk mengucapkan berkat yang mendatangkan damai sejahtera (Bil. 24:2-3). 

 

 

1. Mengapa Bileam mengucapkan berkat atas bangsa Israel?

2. Apa makna mengucapkan berkat dalam kehidupan sehari-hari?

 

 

Pokok Doa:

Agar dimampukan untuk mengucapkan perkataan yang membangun.