Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati ….”

(Yoh. 11:25)

Sentaro tidak ingin mati. Ia mencari cara menghindari kematian. Ia berdoa di sebuah kuil di gunung Fuji. Selagi berdoa, ia tertidur dan bermimpi. Seekor burung membawanya ke negeri di mana tidak ada kematian. Ia merasa senang dan mulai membangun hidupnya di negeri itu. Namun, ternyata hidupnya di sana tidak berjalan mulus. Beberapa kali bisnisnya gagal. Ia harus bekerja keras sampai jauh malam. Ia pun berkonflik dengan tetangganya hingga membuatnya jengkel. Ia lelah dengan hidup yang seperti itu. Ia ingin mati, tetapi tidak bisa. Ia pun berteriak dan pada saat yang sama ia terbangun dari mimpinya. Ia sadar telah keliru selama ini.

Sobat Lansia, kita pun sering takut akan kematian. Apalagi, jika kita merasa hidup yang kita jalani ini begitu menyenangkan dan semuanya baik-baik saja, kita makin tidak rela untuk berpisah dengan semua itu. Selain itu, kematian juga menakutkan karena kita sendiri tidak tahu apa yang terjadi setelah kita mati. Sobat Lansia, kematian dan kehidupan sesudahnya memang suatu misteri. Namun, Yesus menjamin bahwa orang yang percaya kepada-Nya akan hidup walaupun sudah mati. Jaminan ini jelas karena Yesus adalah kebangkitan dan hidup itu sendiri.

DOA:

Tuhan, tolonglah kami agar kami selalu siap menyambut kematian kami. Amin.