Amsal 24:15-18

Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali ….

(Amsal 24:16)

Pernahkah kamu melihat bayi yang baru dilahirkan bisa berjalan? Kalau pernah, maka pastilah bayi tersebut luar biasa. Biasanya bayi memerlukan proses belajar untuk dapat berjalan dengan baik. Selama belajar berjalan, bayi akan sering terjatuh. Sebuah hasil penelitian menyebutkan bahwa bayi usia 12-19 bulan rata-rata akan jatuh 17 kali per jam. Apa yang dilakukan bayi ketika jatuh? Umumnya ia akan menangis. Lalu? Satu hal yang pasti: Ia bangun kembali. Berkali-kali ia jatuh, berkali-kali pula ia bangun kembali. Luar biasa, bukan? Sadarkah kamu bahwa kalau saat ini kamu dapat berjalan dengan baik, itu merupakan hasil dari sebuah proses belajar yang panjang, jatuh bangun berkali-kali?

Menurut penulis Kitab Amsal, orang benar mungkin saja jatuh. Tidak hanya sekali, tetapi bahkan berkali-kali. Perhatikanlah ungkapan “tujuh kali orang benar jatuh”. Itu berarti dalam seminggu, setiap hari ia jatuh. Meskipun demikian, dengan kekuatan yang diberikan Tuhan, orang benar akan selalu bangun kembali. Hal inilah yang membedakan orang benar dari orang fasik. Ketika orang fasik jatuh, ia akan “roboh dalam bencana” (artinya: hancur lebur). Terkait hal ini, penulis Kitab Amsal juga menasihatkan, “Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok.”

Teens, beriman kepada Tuhan bukan berarti kita tidak akan pernah jatuh dan selalu terhindar dari kegagalan. Beriman kepada Tuhan berarti percaya bahwa Tuhan akan selalu memberikan kita kekuatan untuk bangun kembali setiap kali kita jatuh dan mengalami kegagalan. Ketika kamu jatuh dan mengalami kegagalan, berusahalah menenangkan dirimu. Pandanglah bayi yang sedang belajar berjalan. Setiap kali ia terjatuh, ia bangun kembali. Kamu pun bisa melakukan hal yang sama karena Tuhan memberikan kepadamu kekuatan untuk bangkit dari kegagalan.