Galatia 3:15-22

… oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.

(Gal. 3:22) 

 

 

“Orang-orang bertanya kepada saya, mengapa sangat sulit untuk memercayai? Dan saya pun bertanya kepada mereka, mengapa sangat sulit untuk menepati janji?” Perkataan ini diucapkan oleh Wiz Khalifa, seorang penyanyi rap, penulis lagu, dan aktor asal Amerika Serikat. Pesannya jelas: Kita sulit memercayai seseorang karena kita sering menyaksikan orang tersebut tidak menepati janjinya. Orang suka obral janji sekaligus gemar ingkar janji. Jika hal ini terusmenerus terjadi, maka suatu hari nanti kita tidak akan lagi memercayai satu sama lain. Yang tersisa hanyalah sikap sinis, masa bodoh, dan curiga.

 

Bagi Rasul Paulus, janji Allah dapat dipercaya sepenuhnya. Ia menjelaskan kepada jemaat di Galatia bahwa sebagai pengikut Kristus, iman mereka didasarkan atas janji Allah. Ia menyampaikan keyakinan iman ini untuk membantah ajaran kelompok tertentu yang berpandangan bahwa jemaat harus mengikuti hukum Taurat (tradisi Yahudi) untuk menerima keselamatan. Menurut Rasul Paulus, keselamatan bukanlah hasil usaha manusia. Keselamatan adalah anugerah Allah. Hal ini tampak dalam inisiatif Allah yang berjanji untuk memberkati Abraham dan keturunannya.

 

Youth, janji Allah merupakan wujud anugerah dan kasih Allah yang tulus kepada kita. Atas janji Allah ini, respons iman yang diharapkan dari kita adalah percaya. Pemahaman ini menjadi model bagi kita dalam berelasi dengan sesama. Kita diajak untuk memupuk sikap saling percaya dengan berinisiatif menyatakan kebaikan yang tulus satu sama lain. Dengan demikian, janji tidak hanya dimaknai sebagai ucapan, tetapi juga sebagai komitmen.

 

1. Bagaimana Rasul Paulus menjelaskan tentang keselamatan?

2. Bagaimana kita memupuk sikap saling percaya? 

 

 

Pokok Doa:

Agar dimampukan untuk menepati janji yang telah diucapkan.