Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: “Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.”

(Kis. 10:34)

Perbedaan bentuk rumah di berbagai negara terjadi karena sejumlah faktor, terutama adaptasi terhadap iklim. Contohnya, rumah tradisional di Timur Tengah sering kali berbentuk kotak tanpa genteng. Hal ini bertujuan untuk menangkal suhu panas matahari masuk ke dalam ruangan. Juga rumah itu dibangun dengan material tanah liat yang cukup tebal. Dinding tanah liat sangat berguna untuk menyimpan suhu panas terik matahari yang bisa digunakan pada waktu malam saat suhu akan berubah menjadi sangat dingin.

Sobat Lansia, setiap hari kita terus berhadapan dengan perubahan. Karena itu, bukan hanya bentuk rumah, diri kita pun perlu beradaptasi. Hal yang perlu diadaptasi bukan hanya cara hidup, melainkan juga pemikiran. Sebagai orang tua, terkadang pemikiran kita begitu tidak lagi tepat untuk situasi sekarang ini. Petrus pun belajar beradaptasi dengan pandangan yang baru. Awalnya, ia hanya berpikir bahwa Allah hanya bagi orang Yahudi, tetapi dengan penglihatan yang dialaminya di Yope, ia kemudian mengerti bahwa Allah adalah untuk semua orang. Sobat Lansia, kita perlu berbesar hati untuk mau mengubah sikap atau cara pandang kita bila itu memang diperlukan.

DOA:

Tuhan, berilah kami hikmat sehingga kami tahu bagaimana kami seharusnya menyikapi setiap perubahan yang terjadi di dunia sekitar kami. Amin.