Mazmur 147:1-6

Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka ….

(Mazmur 147:3)

Dalam KBBI ada tiga pengertian istilah “patah hati”. Pertama, hilang keberanian. Kedua, hilang kemauan; tidak mau berusaha lagi. Ketiga, kecewa karena putus percintaan; kecewa karena harapannya gagal. Dalam percakapan sehari-hari, khususnya di antara orang muda, pengertian yang ketigalah yang sering digunakan. Kamu tentu dapat menduga sebabnya. Ya, karena kehidupan orang muda pada umumnya tidak lepas dari suka duka percintaan.

Dalam teks Alkitab hari ini, pemazmur juga menggunakan istilah patah hati, tetapi konteksnya bukanlah tentang putus percintaan. Para pakar Alkitab pada umumnya menjelaskan bahwa latar belakang teks ini adalah tentang pengalaman orang-orang Israel yang cukup kompleks di Babel saat mereka menjadi tawanan. Mereka sekaligus hilang keberanian, hilang kemauan, dan kecewa berat. Fakta bahwa teks ini tidak mencantumkan secara spesifik latar belakang sejarah tersebut membuatnya menarik. Dengan demikian, kita dapat memaknainya dalam konteks yang lebih luas. Hal yang hendak ditekankan adalah perbuatan Tuhan yang menyembuhkan umat-Nya dalam berbagai situasi kehidupan. Karena itu, Mazmur 147 ini sering digunakan dalam doa harian. Tradisi Yahudi menggunakannya dalam doa pagi setiap hari, sedangkan tradisi gereja (Katolik) menggunakannya dalam doa petang pada hari Sabtu.

Teens, mungkin kamu bertanya tentang cara Tuhan memulihkan hidupmu. Ini tidak selalu dapat dijelaskan dengan kata-kata sebab cara Tuhan bekerja sering melampaui pemahaman kita. Namun, kita dapat bersandar pada perkataan dan pengalaman pemazmur. Bacalah teks itu secara perlahan dan dengarkanlah dengan penuh perhatian. Renungkanlah dengan sungguh-sungguh dan resapkanlah dalam hati. Biarkanlah kata-kata pemazmur ini bergema di dalam hidupmu, “Tuhan menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.”