Lukas 15:11-23

“Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya.”

(Lukas 15:20)

The Leftovers (artinya: Yang Tertinggal) adalah sebuah novel yang ditulis oleh Tom Perrotta. Novel ini berkisah tentang kehidupan di bumi setelah terjadinya sebuah peristiwa aneh ketika banyak orang yang menghilang begitu saja dari bumi. Mereka yang masih tertinggal merasa terguncang karena mendadak kehilangan orang yang dicintai. Dalam salah satu bab, Perrotta dengan jeli menggunakan istilah “pulang” dengan pemaknaan yang mendalam, “Mereka berdua sepertinya mengerti bahwa untuk menggambarkan hal itu adalah sesuatu yang melampaui kemampuan mereka: rasa syukur yang menyebar ke seluruh tubuhmu ketika beban diangkat dan perasaan pulang yang mengikuti, ketika kamu tiba-tiba teringat bagaimana rasanya menjadi diri sendiri.”

Perumpamaan tentang anak yang hilang merupakan kisah seseorang yang pulang. Dalam kisah ini pengalaman pulang dipaparkan secara dramatis: Si anak bungsu meninggalkan rumah dan ayahnya. Ia pergi ke negeri yang jauh dan hidup berfoya-foya. Uangnya habis dan hidupnya pun melarat. Lalu, ia memutuskan untuk pulang. Puncaknya, ketika ia masih jauh, ayahnya melihatnya, menghampirinya, dan merangkulnya. Di sini tampak bahwa pengalaman pulang sekaligus merupakan pengalaman pertobatan. Si anak bungsu makin menyadari betapa ayahnya mengasihinya.

Teens, kita hidup dalam masyarakat yang berpandangan bahwa kita baru “jadi orang” kalau kita telah meraih kesuksesan. Berbagai tuntutan yang ada dapat membuat kita merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri. Dalam hal ini, pengalaman kegagalan dapat menjadi “momen pulang” saat kita makin menyadari bahwa kita senantiasa dikasihi dengan tulus sebagaimana adanya diri kita. Karena itu, bersyukurlah atas mereka yang setia menemani dan mendukungmu dalam saat-saat yang sulit dan penuh pergumulan. Ingatlah, bahwa dalam Yesus, kita adalah “anak yang dikasihi” oleh Sang Bapa Surgawi dengan kasih yang tak bersyarat.