Mazmur 19:2-6

Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya ….

(Mazmur 19:2)

“Obat terbaik bagi mereka yang takut, kesepian, atau tidak bahagia adalah pergi keluar, ke suatu tempat yang di situ mereka bisa berdiam diri, sendirian dengan surga, alam, dan Tuhan. Sebab, hanya pada saat itulah seseorang merasa bahwa semuanya ada sebagaimana mestinya dan bahwa Tuhan ingin melihat orang bahagia, di tengah-tengah keindahan alam yang sederhana.” Kata-kata ini ditulis oleh Anne Frank dalam diary-nya. Ia adalah seorang gadis remaja Jerman keturunan Yahudi yang hidup pada masa Partai Nazi berkuasa di Jerman (1933–1945). Ia akhirnya menjadi salah satu korban di antara jutaan orang Yahudi yang dibantai pada masa itu.

Dalam bagian pertama dari Mazmur 19 (ay. 2-6), tampak bahwa alam “berbicara” tentang Allah, “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” Namun, hal itu terjadi bukan dengan kata-kata dan bukan pula dengan suara yang dapat kita dengar dengan telinga kita. Alam “berbicara” kepada kita pertama-tama dengan bahasa keheningan. Untuk itu, kita mesti belajar berdiam diri dan mendengarkan dengan hati. Kita diundang untuk mengalami dan merasakan secara langsung kemegahan dan keindahannya, lalu dengan takjub menyaksikan keagungan Sang Pencipta yang tercermin di dalamnya. Bagi pemazmur, alam bukanlah sekadar objek untuk dieksploitasi (dimanfaatkan untuk keuntungan manusia), melainkan merupakan “arena sakral” yang menyatakan kehadiran dan kebesaran Allah dalam hidup kita.

Teens, simaklah kata-kata pemazmur dan Anne Frank. Manakala pengalaman kegagalan meliputimu dengan kesedihan dan kekecewaan, ambillah waktu untuk menyaksikan keindahan alam dalam keheningan. Pandanglah langit yang luas, pohon-pohon yang hijau, dan bunga-bunga aneka warna yang indah. Semoga melalui semua itu kamu merasakan harmoni kehidupan. Kamu makin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi ada di dalam kuasa Allah dan Ia ingin melihat kamu bahagia.