Mazmur 34:16-23

TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang yang remuk jiwanya.

(Mazmur 34:19)

“Makin Dekat, Tuhan” (Kidung Jemaat Nomor 401) adalah sebuah lagu yang digubah oleh Sarah Flower Adams pada abad ke-19. Konon lagu ini merupakan lagu terakhir yang dinyanyikan di RMS Titanic sebelum tenggelam karena menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara pada tahun 1912. Lagu yang berjudul asli “Nearer, My God, to Thee” ini berkisah tentang mimpi Yakub di Betel (Kej. 28:11-12). Namun, bila kita mencermati lirik lagu ini, maka akan tampak pemaknaan baru tentang pengalaman iman dekat kepada Tuhan dan kenyataan hidup yang tidak lepas dari penderitaan dan kemalangan. Dalam bait pertama, misalnya, dikatakan bahwa “salib”-lah yang mengangkat kita untuk makin dekat kepada Tuhan.

Pemazmur berkata, “Kemalangan orang benar banyak.” Ini mungkin mengejutkan kita. Namun, itulah kenyataannya. Orang benar tidak lepas dari kesulitan, penderitaan, dan kegagalan. Kemalangan yang dialami orang benar bukanlah perkara mudah dan ringan, melainkan perkara yang sangat serius. Mereka mengalami berbagai kemalangan yang bahkan membuat mereka “patah hati” dan “remuk jiwa”. Pada masa kini kedua ungkapan tersebut dapat diartikan sebagai keadaan putus asa, depresi, dan kehilangan semangat hidup. Kabar baiknya adalah Tuhan tidak meninggalkan orang benar sendirian. Ia mendengarkan seruan mereka. Ia hadir dan menyelamatkan mereka. Ia mendekatkan diri kepada mereka.

Teens, pengalaman kegagalan dapat menjadi momen perjumpaan yang intim dengan Tuhan. Tuhan mendekatkan diri kepada kita. Kita pun mendekatkan diri kepada Tuhan. Janganlah undur dari persekutuan dan ibadah. Tetaplah bertekun dalam doa dan pembacaan firman Tuhan. Dengarkanlah dan nyanyikanlah lagu-lagu rohani. Semua hal ini dapat menjadi sarana bagi kita untuk memasuki pengalaman iman: merasakan serta menghayati kehadiran dan kasih Tuhan dalam hidup kita. Di dekat Tuhan, kita merasa tenang dan selamat (Mzm. 62:2).