BEKAS LUKA ITU BERCERITA
… Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-ya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
(Yoh. 20:20)
Ini momen yang paling membahagiakan bagi Opa Yakob, yakni ketika ia dikelilingi oleh cucu-cucunya yang mendengarkan ceritanya dengan mata berbinar-binar. Mereka tidak bosan-bosannya mendengarkan cerita sang Opa, khususnya tentang kisah di balik bekas-bekas luka di tubuh sang Opa. Bekas luka di kening adalah ketika Opa terjatuh dari tiang layar kapal, ketika kapalnya diterpa badai di Samudra Atlantik. Bekas luka di lambung kiri adalah ketika Opa terkena tikam sewaktu kapalnya diserang bajak laut di Kepulauan Karibia. Anak-anak itu memandang dan meraba luka-luka Opa dengan perasaan bangga sekaligus kagum. Tentu saja, bukan karena bekas luka itu sendiri, melainkan karena kisah-kisah di baliknya.
Sobat Lansia, bekas luka dari sebuah perjuangan mengandung banyak cerita. Pesan yang disampaikan oleh bekas luka itu jauh lebih penting daripada pedang yang menyebabkannya. Itu adalah bagaikan medali yang tercetak di tubuh kita. Ia menceritakan tentang penderitaan, kesedihan, dan kekalahan. Namun, sekaligus juga bercerita tentang kesembuhan, sukacita, dan kemenangan. Bekas luka di tangan dan lambung Yesus menceritakan bahwa Dia adalah Tuhan, Sang Sumber kehidupan yang kekal.
DOA:
Ya Tuhan, ajarlah kami belajar dari luka-luka kami dan luka-luka-Mu, bahwa Engkaulah Tuhan yang menjaga dan memelihara kehidupan kami, dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama