Lukas 6:17-26

“Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.”

(Luk. 6:25)

 

 

Hidup ini bukan sinetron, bukan juga panggung sandiwara seperti judul sebuah lagu. Hidup kita adalah perjalanan hidup yang dipenuhi misteri dan banyak pilihan. “Sutradara” kita tidak memaksakan “jalannya cerita”, tidak juga memaksa kita menjadi orang lain. Namun, semua pasti mengharapkan kebahagiaan; dan untuk semua itu, pasti ada akhirnya.

 

Ada banyak cara manusia mencari kebahagiaan. Bahkan, sering kali untuk mendapatkannya manusia tega merugikan orang lain. Namun, tentu saja kebahagiaan yang demikian tidak berlangsung lama. Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menawarkan kebahagiaan sejati yang tidak merugikan orang lain. Kebahagiaan yang Yesus tawarkan tidak sekadar hidup melimpah, tanpa tekanan dan konflik, serta kesehatan yang selalu prima. Kebahagiaan yang Yesus tawarkan adalah mengenal Allah dan kehendak-Nya sehingga mampu hidup dalam keselamatan yang Ia berikan. Harta duniawi dapat lenyap, kesehatan dapat menurun, jabatan dapat berganti, orang yang kita cintai suatu saat akan pergi. Namun, kebahagiaan yang diberikan Yesus adalah kebahagiaan sejati yang tidak akan lenyap oleh apa pun. Seperti mencari kebahagiaan dunia, kebahagiaan di dalam Yesus perlu kita cari dan perjuangkan. Perbedaannya adalah kita mencarinya dengan berharap pada kehadiran Yesus dalam hati kita.

 

Youth, sepelik apa pun kondisi saat ini, kebahagiaan tersedia bagi kita. Yesus sendiri mengatakannya. Kebahagiaan yang Yesus berikan adalah kebahagiaan sejati. Kebahagiaan dari Yesus membuat kita menangis sukacita, bukan menangis karena dukacita.

 

1. Apa bukti Yesus membawa kebahagiaan sejati?

2. Bagaimana cara Anda ”mencari” kebahagiaan?

 

 

Pokok Doa: Berbahagia di dalam Yesus Kristus.