Kejadian 44:18-34

“Jika aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selamalamanya.”

(Kej. 44:32)

 

 

Rencana Yusuf belum selesai. Yusuf bersikukuh agar kakak-kakaknya meninggalkan Benyamin. Mungkin Yusuf masih ingin melihat seberapa besar kasih sayang kakak-kakaknya kepada Benyamin. Mungkin trauma masa lalu masih membekas walaupun tidak menjadi dendam. Rencana Yusuf akhirnya memperlihatkan perubahan karakter kakak-kakaknya, terutama Yehuda.

 

Kualitas karakter seseorang teruji saat ia diperhadapkan pada tekanan, tantangan, dan rintangan. Kalau dahulu Yehuda memprovokasi saudara-saudaranya untuk menjual Yusuf sebagai budak dan membohongi ayahnya tentang hal itu, kini tidak demikian. Yehuda berubah. Ia menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin. Yehuda menawarkan dirinya untuk membela Benyamin. Ia rela mati untuk membela Benyamin. Ia memegang janjinya kepada Yakub untuk menjaga Benyamin. Ia menunjukkan keberanian yang besar dengan menepati janjinya meskipun harus mempertaruhkan nyawanya.

 

Yehuda merupakan contoh dari seseorang yang berubah. Yehuda berubah bukan di dalam kata-kata, melainkan pada perilakunya. Dari Yehuda kita belajar untuk menunjukkan perubahan dalam perbuatan. Perubahan itu dapat kita tunjukkan mulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Kita menjadi teladan dalam lingkungan keluarga. Kita membela kebenaran dalam keluarga. Tidak harus berkonfrontasi, tetapi memberi teladan yang baik sehingga anggota keluarga yang melihat dapat mencontohnya. Youth, berubah memang tidak mudah, tetapi tidak mustahil. Jika saat ini kita sedang berusaha untuk berubah, teruslah berproses. Mintalah pertolongan Roh Kudus untuk memampukan kita.

 

1. Mengapa Yehuda yang tampil membela Benyamin?

2. Beranikah kita bersikap seperti Yehuda jika diperhadapkan dalam kondisi seperti itu?

 

 

Pokok Doa: Pertobatanku menghasilkan buah.