JANGAN MENCARI PUJI-PUJIAN
… dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
(Flp. 2:3)
Suatu kali Nasruddin datang ke istana untuk meminta sumbangan, tetapi perhatian orang tertuju pada sorban megah yang ia kenakan. “Berapa harga sorban yang Anda kenakan itu?” sang raja bertanya. “Tiga ratus keping emas,” jawabnya. Penasihat raja membantahnya, “Bohong! Mana ada sorban semahal itu!” Nasruddin berkata, “Sorban ini memang hanya satu-satunya. Dan saya mendengar bahwa hanya di negeri ini ada seorang raja yang berhati mulia, dan satu-satunya raja di dunia yang dapat membeli sorban ini dengan harga lima ratus keping emas! Dengan begitu selisihnya dapat disumbangkan kepada fakir miskin.” Mendengar itu, sang raja merasa tersanjung dan membayarnya. Di pintu istana, Nasruddin berbisik kepada si penasihat raja, “Anda tahu harga sorban, tetapi saya tahu bagaimana mengendalikan seorang raja dengan kesombongannya.”
Sobat Lansia, kita mungkin telah menaati kesepuluh hukum Tuhan. Kita tidak mencuri, tidak berzina, dan yang lainnya. Namun, Rasul Paulus mengingatkan bahwa mencari pujian yang sia-sia juga patut kita waspadai. Itu adalah bentuk kesombongan diri. Mungkin wujudnya sangat halus dan tidak kentara, tetapi tanpa kita sadari dapat menghancurkan kehidupan bersama orang percaya.
DOA:
Ya Tuhan, berilah kami kerendahan hati agar kami melakukan perbuatan baik dengan tulus, menjauhkan diri dari kesombongan dan tidak mengharapkan puji-pujian yang sia-sia. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama