KETIKA TUHAN MEMANGGIL
Lalu datanglah TUHAN … dan memanggil … “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.”
(1 Samuel 3:10)
Menjelang hari ulang tahun gereja, Kak Kiddy berencana menampilkan tarian dari anak-anak Sekolah Minggu. “Tina, Kiki, Marla, dan Lusi, apakah kalian bersedia?” tanya Kak Kiddy. “Saya belum pernah tampil untuk menari, Kak,” jawab Kiki kepada Kak Kiddy. “Iya, saja juga,” kata Marla dan Lusi bersamaan. “Tenang, Kakak punya teman yang melatih tari. Ia yang akan melatih kalian,” kata Kak Kiddy menenangkan dan menguatkan Kiki, Lusi dan Marla. Tina pun menyemangati, “Teman-teman, ayo kita ambil kesempatan ini.” Kiki, Marla dan Lusi pun bersedia.
Adik-adik, kesediaan Tina, Kiki, Marla dan Lusi patut kita contoh. Yuk, kita baca 1 Samuel 3:8-13! Anak-anak Imam Eli berbuat dosa. Mereka sering mengambil persembahan milik Tuhan. Imam Eli pun membiarkan anak-anaknya berbuat dosa. Karena itu, Tuhan bertindak. Ia menyiapkan Samuel untuk menjadi pemimpin bangsa Israel. Meskipun usianya masih muda, Samuel bersedia memberi diri dan taat pada rencana dan kehendak Tuhan.
Adik-adik, tidak banyak orang bersedia memberi diri melayani saat Tuhan memanggilnya. Namun, bagi orang yang bersedia, Tuhan pasti akan menyertai dan memampukannya.
Doa:
Bapa di Surga, aku bersedia melayani-Mu sesuai dengan talentaku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama