Yeremia 13:20-27

Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya?

(Yer. 13:23)

 

 

Sejak kecil anak saya terbiasa menyantap nasi sebagai menu sarapannya. Apa pun lauknya, ia harus makan nasi. Nasi sebagai menu sarapan tampaknya telah mendarah daging (menjadi kebiasaan) untuk anak saya dan mungkin untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Apalagi nasi sebagai menu makan siang dan makan malam. Konon, belum makan namanya kalau tidak makan nasi.

 

Pemberontakan kepada Allah sepertinya sudah “mendarah daging” bagi bangsa Israel. Begitu mendarah dagingnya sehingga Yeremia merasa putus asa dan mengibaratkan perbuatan bangsa Israel dengan perumpamaan: mustahil orang Etiopia mengganti kulit dan macan tutul mengubah belang. Perumpamaan ini seolaholah menegaskan bahwa bangsa Israel yang terbiasa berbuat jahat tidak mungkin berubah menjadi baik. Yeremia berharap peringatan ini membuat bangsa Israel mau belajar untuk mengubah kebiasaannya sehingga berbalik kepada Tuhan dan menjadi bangsa yang taat.

 

Mengubah kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Untuk ini perlu kesadaran dari diri sendiri, lalu kemauan untuk berubah, serta ketekunan untuk bersabar. Konon, untuk mengubah sebuah kebiasaan memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu tanpa terputus. Youth, kalian mungkin memiliki satu atau bahkan lebih sikap buruk yang sudah mendarah daging. Sama seperti Allah ingin agar bangsa Israel berubah dan berbalik kembali kepada-Nya, Ia juga ingin kita melakukan hal yang sama. Maukah kalian mengubah kebiasaan buruk menjadi baik? Butuh proses? Iya! Sulit? Pasti! Namun, selama ada kemauan, bersama Allah, pasti bisa!

 

1. Mengapa Yeremia memberi perumpamaan demikian (Yeremia 13:23)?

2. Apa kebiasaan buruk yang sangat sulit Anda ubah?

 

 

Pokok Doa : Dimampukan mengubah kebiasaan yang buruk menjadi baik.