Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.

(2Kor. 3:2)

Ada seorang pelayan yang terkenal sebagai seorang yang sangat taat sembahyang, tetapi ia buta huruf. Suatu hari, seorang tuan kaya bertanya kepadanya dengan maksud meledeknya, “Bagaimanakah Anda dapat begitu taat kepada Allah, padahal Anda buta huruf?” Si pelayan menjawab dengan balik bertanya, “Bila Anda menerima sepucuk surat, bagaimana Anda tahu bahwa itu benar ditulis oleh pengirimnya?” Sang tuan menjawab, “Dari kata-kata dan tulisan tangannya.” Si pelayan tersenyum, “Demikian juga dengan saya, Tuan. Saya memang buta huruf, tetapi saya mengenal tulisan tangan Tuhan.” Kemudian ia menunjuk ke langit, “Matahari, bulan, bintang, padang gurun, laut dan gunung-gunung adalah tulisan tangan Tuhan. Bahkan di sini, di lubuk hatiku pun Allah sudah menuliskan kata-kata-Nya.”

Sobat Lansia, alam semesta ini beserta segala isinya sesungguhnya bercerita tentang Sang Pencipta. Lebih khusus lagi, kita orang-orang percaya adalah surat Kristus yang hidup. Dari kehidupan kita semestinya semua orang dapat membaca perbuatan ajaib Kristus bagi manusia. Sudahkah kita menjadi surat Kristus, di mana setiap orang dapat mengenal Kristus melalui kata dan perbuatan kita setiap hari?

DOA:

Ya Tuhan, ajarlah kami hidup sedemikian, sehingga dari kehidupan kami, orang-orang dapat melihat kasih-Mu. Amin.