DOA IBU DAN ANAK
Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku.
(Mzm. 116:1)
Ada seorang ibu yang sedih sebab ia merasa gagal membesarkan putranya. Ia ingin putranya hidup sesuai tradisi nenek moyangnya. Namun, putranya itu memilih cara hidup yang diinginkannya sendiri. Suatu hari, sang ibu meninggal dunia. Di surga ia berkenalan dengan ibu-ibu lainnya. Setiap hari mereka mengobrol dan menumpahkan keluh kesah mereka tentang anak-anak mereka. Ternyata ia tidak sendiri. Ibu-ibu lainnya pun merasa tidak puas dengan pilihan hidup anak-anak mereka. Hingga, mereka melihat Bunda Maria lewat. “Dialah Ibu yang sejati,” puji ibu itu. Ibu-ibu lainnya juga setuju bahwa Bunda Maria berhasil mendidik Yesus sehingga menjadi Anak yang berbakti. “Ya kalian benar,” balas Bunda Maria, “Namun, sejujurnya saya ingin Dia menjadi dokter.” Ah, sama saja, ternyata.
Sobat Lansia, kisah di atas tentu hanya ilustrasi saja. Cerita itu menggambarkan banyaknya orangtua yang mengharapkan agar anaknya menjadi seperti yang mereka inginkan. Tentu itu hal yang wajar saja. Namun, firman Tuhan juga menunjukkan bahwa Tuhan mendengarkan suara dan permohonan setiap orang secara pribadi, baik kita sebagai ibu, ayah, maupun anak. Mari kita belajar menghormati pilihan dan keinginan anak-anak kita, karena kita tahu, Tuhan mendengar mereka juga.
DOA:
Ya Tuhan, ajarlah kami mengasihi anak, cucu, pasangan, saudara, dan siapa pun di sekitar kami, seperti Engkau mengasihi mereka. Sehingga kami menghormati apa pun keputusan dan jalan hidup mereka. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama