Kejadian 44:1-17

“Mengapa tuanku mengatakan perkataan yang demikian?”

(Kej. 44:7)

 

 

Kemarin kita merenungkan sikap Yusuf kepada saudara-saudaranya setelah lama tidak berjumpa. Hari ini kita belajar untuk memahami tindakan Yusuf kepada saudarasaudaranya. Mengapa Yusuf sampai “membuat skenario” menyimpan pialanya ke dalam karung Benyamin, adiknya? Masih dendamkah Yusuf?

 

Tindakan Yusuf bukanlah balas dendam. Ia melakukan hal itu karena ia ingin mengetahui apakah saudara-saudaranya memperlakukan Benyamin, adik terkecil mereka, sama seperti mereka memperlakukannya dahulu. Bukan tanpa alasan Yusuf berpikiran demikian. Benyamin bukan hanya adik terkecil mereka, melainkan juga anak dari Rahel, istri yang lebih disayangi Yakub. Dari Rahel, Yakub memperanakkan Yusuf dan Benyamin. Tentu Yusuf dapat bertanya secara terang-terangan kepada kakak-kakaknya, tetapi mungkin saja mereka tidak menjawab jujur kondisi yang sebenarnya. Karena itu, Yusuf “membuat skenario” untuk mengetahui seberapa taatkah mereka kepada ayahnya untuk menjaga Benyamin. Yusuf juga ingin mengetahui seberapa sayangkah mereka kepada Benyamin. Bahagialah Yusuf karena saudara-saudaranya telah berubah. Mereka begitu kompak dan gigih mempertahankan Benyamin. Mereka juga tidak mengambil apa pun di tempat Yusuf. Mereka “lulus ujian”.

 

Youth, dalam perjalanan hidup, mungkin kita pernah dituduh melakukan hal yang tidak pernah kita lakukan. Namun, berkaca pada pengalaman Yusuf, selama kita benar dan tidak melakukan apa yang dituduhkan, tidak perlu takut. Tuhan tidak akan membiarkan kita. Selama kita berpegang pada kebenaran, pasti kita akan “lulus ujian hidup”.

 

1. Mengapa Yusuf mengelabui saudara-saudaranya?

2. Sejauh ini apakah Anda sudah mampu bersikap bijak dalam menghadapi situasi yang sulit?

 

 

Pokok Doa: Bijak menghadapi segala ujian hidup.