1 Samuel 25:1-24

“Oleh sebab itu, pikirkanlah dan pertimbangkanlah apa yang harus kauperbuat ….”

(1 Samuel 25:17)

“Bantuin , dong!” teriak Anna kepada Alin saat ia terengah-engah membawa begitu banyak barang menuju aula tempat retret. Namun, tampaknya teriakan itu tidak dipedulikan. Alin tetap saja berjalan terus ke aula, padahal tubuh Alin sehat dan tak membawa barang sedikit pun. Barangkali Alin dapat dikategorikan sebagai pribadi yang masa bodoh, cenderung tidak peduli terhadap situasi di sekitar dirinya yang membutuhkan pertolongan.

Dalam kisah hari ini kita juga mendapati Nabal yang bersikap masa bodoh terhadap Daud dan timnya. Daud pada waktu itu mengutus 10 orang untuk pergi kepada Nabal. Mengapa? Sebab, Daud ingin meminta bantuan. Daud berharap Nabal dapat menjamin kebutuhan jasmaninya. Namun sayang, Nabal tidak peduli terhadap kebutuhan Daud meskipun Nabal ingat bahwa kelompok Daud pernah melindunginya. Sikap masa bodoh itu akhirnya membuat Daud marah besar terhadap seluruh isi rumah Nabal. Namun untungnya, Abigail yang bijak itu segera mengambil sikap. Abigail dengan sigap mengambil 200 potong roti, 2 buyung anggur, 5 ekor domba yang telah diolah, dan masih banyak lagi untuk diantarkan kepada Daud.

Teens, membaca kisah Daud dan Nabal ini “ngeri-ngeri sedap”, ya! Ternyata sikap masa bodoh bisa mendatangkan kemarahan, lo ! Nah, mulai sekarang, ayo bikin komitmen! Ayo lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain! Jika kita bisa membantu, mengapa tidak dilakukan? Tidak perlu menahan kebaikan kepada orang lain. Ingat ya, kita tidak pernah dapat hidup seorang diri. Kita selalu akan membutuhkan dan dibutuhkan, menolong dan ditolong, memberi dan diberi, mengasihi dan dikasihi. Hidup itu bukan hanya tentang keselamatan diri kita sendiri, melainkan lebih dari itu, tentang orang lain yang mengisi hari-hari kita.