Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatankejahatan mereka ….

(1Ptr. 2:16)

Berhati-hatilah dengan “mentalitas kepiting.” Bagaimanakah mentalitas kepiting itu? Konon, jika kita menampung beberapa ekor kepiting di dalam sebuah ember, apabila ada di antaranya yang memanjat tepi ember untuk meloloskan diri, kepiting-kepiting lainnya akan menariknya turun, sehingga terjatuh kembali ke dalam ember. Kepiting-kepiting itu seakan tidak membiarkan seekor pun dari mereka meloloskan diri. Ibaratnya, “Kalau aku tidak bisa lolos, maka kau pun tidak.” Gambaran ini sering digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang juga cenderung memiliki mentalitas seperti itu. Mereka akan bersikap, “Kalau aku tidak berhasil, maka Anda pun tidak. Bila aku tidak bahagia, maka aku akan membuat Anda pun tidak bahagia.” Bila ada orang yang berusaha menonjol, orang lain akan beramai-ramai membuatnya merasa tidak nyaman, sampai ia kembali sejajar, sama seperti yang lain.

Sobat Lansia, akan ada saja orang-orang yang bermental kepiting yang akan selalu mengingatkan kita akan umur kita. Mereka ingin kita terbatasi oleh umur kita, sama seperti mereka. Namun, jangan kita lemah. Kerjakanlah apa saja yang membuat kita bahagia. Nikmatilah hidup kita sampai hari-hari terakhirnya.

DOA :

Ya Tuhan, lepaskanlah kami dari mereka yang menginginkan kesusahan kami. Ajarlah kami untuk saling mendukung dalam kebebasan untuk hidup dan berbuat baik. Amin.