Yeremia 9:23-24

“Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya ….”

(Yeremia 9:23)

“Ehm … Kemarin keluargaku sumbang sembako ke keluarga Rinto. Kebetulan sempet fotoin, tuh! Aku pengen upload, ah, di IG aku! Biar banyak orang yang makin tahu kalau keluarga aku tuh berkelimpahan. Selain itu, aku bisa dapetin banyak likes, lo!” Kalimat tersebut diucapkan dalam hati oleh Metlin, yang ternyata punya motivasi kurang baik ketika membantu keluarga Rinto. Metlin ingin berbangga terhadap diri sendiri dan memamerkan apa yang sudah dilakukan oleh keluarganya.

Bagian dari Yeremia 9 adalah khotbah dari Yeremia yang memperingatkan bangsa Yehuda agar menyesal atas ketidaksetiaan mereka kepada Allah. Bangsa itu telah berpaling kepada allah lain dan ibadah yang mereka lakukan tidak lagi berkenan di hadapan Tuhan. Maka, Yeremia menasihati agar umat berbalik dan menyukakan hati Tuhan. Salah satu caranya dengan tidak berbangga diri terhadap kebijaksanaan, kekuatan, dan kekayaan yang ada pada diri sendiri, tetapi berbangga dan berbahagia sebab Tuhan mengasihi selama-lamanya. Berbangga pada diri sendiri secara berlebihan membuat umat gampang jatuh ke dalam dosa sebab yang menjadi andalan adalah diri sendiri. Sebaliknya, menyadari betapa kita dikasihi Allah sungguh akan menyukakan hati Allah.

Teens, berapa banyak media sosial yang kamu punya? Apa yang kamu posting? Mengapa kamu posting? Seberapa besar dampak yang dihasilkan dari posting-an yang kamu buat? Pertanyaan-pertanyaan sederhana itu semoga bisa membantumu untuk menemukan motivasi yang baik ketika hendak meng-upload sesuatu. Bukan untuk pamer dan tentu juga bukan untuk bermegah terhadap diri sendiri. Media sosial yang kita miliki hanyalah alat yang harus digunakan dengan bijaksana dan sebaik mungkin. So, mulai hari ini belajarlah menahan diri dari rasa ingin pamer, ya! Sebab, segala sesuatu yang ada pada kita semuanya berasal dari Tuhan.