Ayub 38:22-38

“Apakah engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju … yang Kusimpan untuk masa kesesakan, untuk waktu pertempuran dan peperangan?”
(Ayb. 38:22, 23)

Ungkapan “do the best, and let God do the rest” sering kali kita ucapkan ketika kita mengharapkan sesuatu dan merasa telah mengusahakan yang terbaik. Namun apabila dikritisi, ungkapan ini tidak sepenuhnya tepat. Apakah benar bahwa kitalah yang melakukan “yang terbaik”, sedangkan Allahhanya melakukan “sisanya”? Sesungguhnya, yang Allah kerjakan jauh lebih besar dan lebih banyak. Allah sudah mengerjakan segala sesuatu dan memberi semua yang kita perlukan sehingga ketika kita mau memberikan yang terbaik, kita tinggal melakukannya dalam keadaan semua sudah ditata.

Teks Alkitab yang kita baca kali ini menjelaskan tentang bagaimana Allah lebih dahulu memberi yang terbaik sebelum kita mampu mengerjakan segala sesuatunya. Allah telah mengatur segala musim dan menciptakan keseimbangan sehingga malapetaka tidak terjadi terus-menerus atau masa kesusahan datang dengan tiada akhirnya. Segala sesuatu telah diatur oleh Tuhan sehingga ketika kita mau mengusahakan yang terbaik, kita tinggal menyelaraskan kerinduan kita dengan kehendak-Nya. Yang memberi ketenangan kepada kita setelah mengusahakan yang terbaik bukanlah usaha kita semata, melainkan keyakinan bahwa apa yang kita kerjakan telah selaras dengan kehendak Allah; atau kalaupun tidak, bahwa Allah punya rencana yang lebih baik.

Youth, dalam perjalanan beriman kita sehari-hari, kita tidak hanya akan belajar untuk memberikan yang terbaik, lalu membiarkan Allah mengerjakan “sisanya”. Kita justru akan makin mengenal Allah dan rencana-Nya lewat keberhasilan dan kegagalan kita.

1. Bagaimana Allah mengatur alam semesta untuk memelihara ciptaan-Nya dalam masa kesesakan?
2. Apa yang perlu dilakukan agar terbiasa menyelaraskan keinginan kita dengan kehendak Allah?

Pokok Doa: Kesediaan untuk memahami kehendak Allah dalam setiap usaha kita.