Ibrani 5:1-10

Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya ….
(Ibrani 5:8)

Semua serbainstan. Kemudahan ditawarkan di mana-mana. Inilah yang kita jumpai dalam situasi saat ini. Mau makan, tidak perlu susah. Banyak makanan cepat saji yang dapat kita nikmati. Ada mi instan, bubur instan, kopi instan, dan teh instan. Tinggal buka bungkusnya, seduh kopi atau tehnya, seruput, dan dapat langsung dinikmati. Mau belanja juga tidak perlu repot-repot membawa uang tunai. Ada mesin ATM, kartu kredit dan kartu debit, serta sistem transfer atau scan QR Code via smartphone. Dalam hitungan menit atau detik, transaksi pun berhasil. Semua sangat mudah. Inilah yang orang cari. Kemudahan, jalan pintas, dan enggak mau repot. Terkadang orang lupa bahwa semua perlu proses dalam menjalaninya. Sebab, proses menolong kita untuk bisa belajar dan bertumbuh di dalamnya.

Yesus pun berproses. Inilah yang digambarkan oleh penulis Kitab Ibrani. Dalam Ibrani 5:8 dituliskan jelas, “… sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.” Sesungguhnya, Yesus penuh dengan kuasa karena Ia adalah Anak Allah. Namun, Ia rela menempuh jalan penderitaan dan menjadikannya sebagai sebuah sarana pembelajaran. Yesus menempuh sebuah proses dan menemukan pembelajaran dalam proses yang harus dijalani-Nya.

Teens, teladan Yesus sungguh menginspirasi. Di tengah kemudahan yang tersedia saat ini, tetaplah menjalani proses. Meskipun dalam proses itu kamu menghadapi situasi yang tidak mudah, di sanalah kamu makin bertumbuh dan makin tangguh dalam menjalani hidup ke depannya. Sama seperti ketika kamu menuntut ilmu. Jika kamu mau pandai, berprestasi, dan mendapat hasil yang baik, kamu perlu berproses dengan belajar tekun, giat, dan rajin. Ketika melihat hasilnya, kamu akan takjub. Proses itu pasti membuahkan hasil yang baik.