Markus 8:31-38

“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”
(Markus 8:34)

Mengikut Yesus keputusanku, ku’ tak ingkar, ku’ tak ingkar. Kita tentu akrab dengan lirik lagu ini. Adakah di antara kamu yang mengetahui bahwa lagu ini berangkat dari perjuangan iman seorang pria dari suku Assam, India, pada tahun 1800? Ketika itu terjadi kebangkitan rohani di Eropa. Banyak misionaris pergi memberitakan Injil. Salah satunya ke daerah Assam. Kehadiran para pekabar Injil tidak disukai di Assam. Namun, ada yang istimewa ketika satu keluarga dari suku tersebut menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kepala suku mulai geram dan memerintahkan agar pria ini dan keluarganya menyangkal Tuhannya. Jika tidak, mereka akan dibunuh. Namun, sungguh luar biasa! Pria ini tahu benar bahwa mengikut Yesus adalah keputusannya. Ia tidak akan mengingkarinya. Ironis! Ketika terus bertahan pada prinsipnya, ia, istrinya, dan kedua anaknya pun dibunuh. Kematian keluarga ini ternyata berdampak besar bagi daerah tersebut. Sang kepala suku akhirnya berjumpa dengan Kristus ketika membaca Injil dan ia menyatakan iman kepada Yesus Kristus.

Markus 8 juga menuliskan bahwa ketika mengikut Yesus menjadi murid-Nya, seseorang harus siap dengan konsekuensi. Markus 8:34 menuliskan bahwa konsekuensi itu adalah: 1) menyangkal diri (mengalahkan keegoisan, menempatkan Tuhan yang utama); 2) memikul salib (siap menderita demi kesetiaan kepada Kristus; dan 3) mengikut-Nya (menjadikan Yesus sebagai role model dalam hidupnya).

Belajar menjadi pengikut Yesus yang setia. Inilah perenungan kita atas firman Tuhan hari ini, Teens ! Kita belajar setia dan teguh memperjuangkan iman. Tetaplah berkata jujur meskipun ada konsekuensinya. Jagalah kekudusan hidup di tengah banyaknya godaan. Inilah tekad kita sebagai murid-murid Kristus.