Ibrani 3:1-6

Dan Musa memang setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan untuk memberi kesaksian tentang apa yang akan diberitakan kemudian ….
(Ibr. 3:5)

Metode “yes, and …” diterapkan dalam komunikasi ketika kita berbeda pendapat dengan lawan bicara kita, tetapi ingin tetap mengapresiasi pendapatnya. Cara menggunakannya adalah dengan merespons lawan bicara kita dengan menggunakan dua kata pertama “ya, dan …” alihalih langsung mengatakan “tidak” atau “tetapi”. Contohnya, ketika lawan bicara kita memberi usulan tentang apa yang perlu dilakukan dan kita tidak sependapat, kita dapat meresponsnya demikian, “Ya, dan saya ingin melakukannya juga, tetapi ada hal-hal yang terasa belum sesuai.” Dengan menggunakan metode ini, lawan bicara kita tidak merasa ditentang meskipun kita tidak sepakat dengannya.

Dalam teks Alkitab hari ini, Paulus mengajarkan tentang posisi Yesus yang lebih tinggi daripada Musa kepada orang-orang Kristen Yahudi. Musa  memang utusan Allah, tetapi Kristus ialah Anak Allah. Yang menarik dari cara Paulus menjabarkannya adalah ia tidak merendahkan Musa untukmeninggikan Yesus. Ia justru mengakui pentingnya peran Musa dan mengapresiasi kesetiaannya dalam menjaga umat Israel sebagai keluarga Allah. Bahkan, ia menjelaskan bahwa Musa adalah pelayan yang memberi kesaksian tentang kedatangan Kristus. Dengan cara ini, Paulus tidak membuat mereka yang mengagumi Musa merasa kalah, tetapi dihargai dan diterima di dalam komunitas.

Youth, apa yang dilakukan oleh Paulus ini membekali kita juga tentang bagaimana kita perlu menyampaikan apa yang benar tanpa membuat orang lain merasa dikalahkan. Dengan demikian, perbedaan pendapat tidak perlu diakhiri dengan perselisihan, tetapi membuka ruang untuk kebersamaan.

1. Bagaimana cara Paulus menjelaskan posisi Musa dan Yesus?
2. Pada saat seperti apa kamu dapat menerapkan metode ”yes, and …”?

Pokok Doa: Hikmat dalam merespons perbedaan pendapat.