Matius 8:23-27

Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
(Matius 8:24)

National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau Lembaga Antariksa Amerika Serikat pernah melakukan penelitian tentang pengaruh tidur kepada para pilot militer dan astronot. Hasilnya, dengan tidur 40 menit, kinerja mereka meningkat dan konsentrasi mereka pun makin fokus. Kita perlu beristirahat untuk melepas lelah demi mengembalikan tenaga setelah bekerja keras. Tidur membuat metabolisme dalam tubuh kita melambat. Seluruh organ tubuh beristirahat. Tubuh kita melakukan perbaikan jaringan yang rusak. Itulah sebabnya tidur yang cukup akan memberi kesegaran jasmani dan rohani.

Injil hari ini menguraikan kisah Yesus yang tengah tidur di dalam perahu saat berlayar bersama para murid. Jika membaca keseluruhan Injil Matius 8, kita akan menjumpai Yesus yang terus bergerak melayani: Ia menyembuhkan orang yang sakit kusta, hamba seorang perwira di Kapernaum, ibu mertua Petrus, dan orang lain. Dalam kemanusiaan- Nya –seperti juga kita yang perlu beristirahat setelah beraktivitas panjang– Yesus pun memerlukan tidur. Tidurnya Yesus di dalam perahu bersama para murid menjelaskan dua hal. Pertama, Ia selalu rindu berada bersama para murid sebagaimana Ia rindu beserta dengan kita. Kedua, Ia memerlukan istirahat untuk menyempurnakan kondisi fisik-Nya kembali. Perhatikanlah, bahwa ketika Yesus terbangun, Ia kembali melakukan mukjizat: angin ribut diredakan.

Teens, di tengah kesibukanmu saat ini, apakah kamu sudah meluangkan waktu untuk beristirahat? Kita kerap kali mengorbankan waktu tidur hanya demi melakukan hal yang sia-sia, misalnya bermain game online tanpa mengenal waktu atau melihat media sosial terus-menerus. Melalui firman Tuhan hari ini, kamu diajak untuk memiliki waktu beristirahat sehingga tubuh jasmani dan rohani dipulihkan. Sudahkah kamu cukup tidur hari ini?