Roma 12:9-21

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
(Roma 12:15)

Seorang teman sharing pengalamannya ketika dirinya dan keluarga dinyatakan positif Covid-19 varian Delta Plus pada bulan Juli 2021. Ia merasa terharu ketika ia menyaksikan betapa banyak orang yang berempati kepadanya saat itu. Ada yang mengirimkan makanan melalui ojek online. Ada yang memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan di tengah kondisi fisik yang sakit yang tengah dihadapi. Ada juga yang terus mendoakan baik melalui doa pribadi maupun doa bersama dalam persekutuan. Betapa besar empati yang ditunjukkan kepadanya.

Pesan inilah yang dituliskan dalam Roma 12. Surat ini ditulis ketika terjadi masalah di tengah jemaat Roma. Saat itu ada ketegangan yang terjadi antara kaum Yahudi dan non-Yahudi. Orang Yahudi merasa bahwa mereka adalah umat pilihan Allah sehingga memandang rendah kaum yang tidak sebangsa dengan mereka. Di tengah ketegangan tersebut Paulus menasihati mereka agar mereka mengedepankan kasih dalam sebuah komunitas. Salah satu bentuknya adalah bersedia berempati satu dengan yang lain. Berempati mewujud nyata ketika kita bersedia menjadi sahabat, sepenanggungan bersama dalam segala keadaan: susah dan senang, sedih dan gembira, tertawa dan menangis (ay. 15).

Teens , kamu hidup dalam kebersamaan dengan orang lain. Karena itu, belajarlah untuk saling berempati satu dengan yang lain. Misalnya, saat pandemi Covid-19 empati dapat dinyatakan dengan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan sehingga kamu turut serta dalam menjaga keselamatan sesama di sekitarmu. Kamu pun dapat menunjukkan kasih dan perhatian ketika ada saudara di sekitar yang mengalami sakit atau sedang berduka. Ayo belajar berempati!