… dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku:
“Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.
(1Kor. 12:3)

Dietrich Bonhoeffer adalah seorang pendeta berdarah Jerman yang sedang ada di Amerika pada saat kejahatan Nazi pecah. Para koleganya mendesak Bonhoeffer untuk tetap tinggal di Amerika, memakai bakatnya sebagai cendekiawan dan dosen ternama. Namun, ia memutuskan untuk pulang ke Jerman, tinggal bersama umat yang sedang menderita. “Saat Kristus memanggil seseorang, Dia memanggilnya untuk datang dan mati,” tulisnya pada 9 April 1945, enam tahun sebelum ia mati digantung oleh Nazi.

Rasul Paulus menyatakan bahwa jika seseorang mengaku Yesus adalah Tuhan, maka itu adalah anugerah dari Roh Kudus semata. Karena itu, setiap orang yang menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan (Yun: Kyrie = Tuan) sepanjang hidupnya orang itu akan menjadi abdi Tuhan Yesus. Di hidup yang masih Allah anugerahkan kepada kita, mari kita pakai hidup kita sepenuhnya untuk mengabdi kepada kehendak Allah. Biarlah Yesus yang menjadi Tuan bagi kita, bukan yang lain. Kita wujudkan itu dengan melakukan tanpa tawarmenawar, seperti halnya Bunda Maria yang berkata, “Aku hanyalah hamba, jadilah kepadaku seperti yang Engkau kehendaki.”

DOA:
Ya Allah, kuasailah dan sucikanlah kami oleh Roh-Mu yang kudus,
agar kami layak menjadi hamba yang baik bagi-Mu. Amin.