1 Korintus 12:1-3

… dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.
(1Kor. 12:3)

Dalam Kidung Jemaat nomor 387 terdapat sebuah nyanyian yang liriknya demikian: ’Ku heran Allah mau memb’ri rahmat-Nya padaku, dan Kristus sudi menebus yang hina bagaiku. Namun ‘ku tahu yang ‘ku percaya, dan aku yakin ‘kan kuasa-Nya. Ia menjaga yang kutaruhkan hingga hari-Nya kelak. Biasanya kita cenderung menganggap bahwa seseorang beriman karena kekuatannya sendiri. Karena itu, ada istilah “kuat iman” atau “enggak kuat iman”. Namun, nyanyian ini mengingatkan kita bahwa ternyata kita dapat mengenal Allah dan mengakui iman percaya kepada-Nya karena rahmat Allah.

Ketika Surat Korintus ditulis, jemaat sedang berhadapan dengan tantangan dari luar dan dalam. Dari luar, mereka berhadapan dengan pengaruh penyembah-penyembah berhala. Dari dalam, mereka bergumul dengan perpecahan yang terjadi dalam jemaat. Adakalanya ketika anggota yang satu berbeda pandangan dengan anggota yang lain, ia akan menuduh saudaranya itu menyembah berhala. Dalam situasi seperti itu, Rasul Paulus mengingatkan bahwa mereka tidak perlu asal saling menuduh sebab dahulunya mereka juga adalah penyembah-penyembah berhala sebelum mengenal Allah. Semua berubah bukan karena kekuatan mereka, melainkan karena bimbingan Roh Kudus. Karena itu, semua yang mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan melakukannya bukan dengan kekuatan sendiri, melainkan oleh gerakan Roh Kudus dalam dirinya.

Youth, iman kita kepada Allah bukanlah hasil usaha kita sendiri, melainkan hasil pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita. Karena itu, kita tidak perlu memegahkan diri, apalagi merendahkan orang lain karena iman.

1. Apa yang menjadi ukuran Paulus dalam melihat karya Roh Kudus bagi jemaat?
2. Bagaimana Roh Kudus bekerja dalam diri kita untuk menumbuhkan iman kita?

Pokok Doa: Bersyukur atas karya Roh Kudus yang menumbuhkan iman kita.