Efesus 1:1-4

Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

(Efesus 1:4)

Kamu pernah enggak membeli barang yang cacat? Mungkin sebagian dari kita menolak membeli barang yang cacat. Namun, mengapa barang yang cacat tetap saja dijual? Salah satu alasannya adalah karena barang itu sudah dibuat hingga selesai. Pabrik yang membuatnya akan rugi kalau membuangnya. Biaya produksi yang sudah dikeluarkan tentu tidak sedikit. Akhirnya, produsen memilih untuk tetap menjual produk yang tidak sempurna itu ke pasaran agar tetap mendapatkan keuntungan.

Tidak sempurna bukan berarti tidak berguna. Barang yang cacat itu biasanya memiliki kesalahan kecil yang tidak fatal. Barangnya masih bisa berfungsi, hanya saja tidak optimal. Inilah yang membuat barang itu masih bisa dijual. Harganya pun jauh lebih murah. Tetap banyak yang mencarinya dan menggunakannya. Hal inilah yang ditekankan Paulus dalam teks Alkitab hari ini. Ia menyapa jemaat di Efesus dengan menegaskan kembali apa yang menjadi dasar iman Kristen. Bukan kita yang memilih Tuhan. Tuhanlah yang memilih kita. Paulus juga menyadari bahwa dirinya dipilih oleh Tuhan untuk menjadi rasul-Nya. Sebelumnya, Paulus dikenal bengis. Ia bukanlah orang yang sempurna. Namun, Tuhan memilihnya dan menjadikannya seorang penginjil yang luar biasa.

Teens, tidak ada seorang pun yang sempurna. Namun, kita diminta untuk tetap menjaga kekudusan hidup di hadapan Tuhan. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan pertolongan Tuhan. Tuhan telah memilih kita untuk menjadi umat-Nya. Maka, untuk tetap menjaga kekudusan di hadapan-Nya, kita perlu memohon kekuatan dari Tuhan. Melalui Kristus, kita semua sudah dibebaskan dari dosa dan maut. Kita yang tidak sempurna ini sudah disempurnakan dalam penebusan Kristus. Jadi, walaupun kita tidak sempurna, tetaplah jadi orang yang bermanfaat bagi sesama dan bagi Tuhan.